TUGAS KU
MEMBUAT ESSAY
Akhlak Perjalanan
- Pengertian
Perjalanan
dalam bahasa Arab disebut dengan kata “rihlah atau safar”. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, perjalanan diartikan “ perihal (cara, gerak, dsb)
berjalan atau bepergian dari suatu tempat menuju tempat yang lain untuk suatu
tujuan”. Secara istilah, perjalanan sebagai aktivitas seseorang untuk keluar
ataupun meninggalkan rumah dengan berjalan kaki ataupun menggunakan sarana
transportasi yang mengantarkan sampai pada tempat tujuan dengan maksud ataupun
tujuan tertentu.
Dengan demikian rumah
tinggal merupakan start awal dari semua jenis perjalanan yang dilakukan setiap
orang, sedangkan finisnya berada pada tempat yang menjadi tujuan dari setiap
perjalanan. Namun demikian setelah seorang sampai pada tempat tujuan dan telah
menemukan ataupun mendapatkan sesuatu yang dicari, maka pada suatu saat mereka
akan kembali kerumah. Perjalanan yang demikian ini kemudian dikenal dengan nama
pulang pergi (PP).
Perjalanan pulang
pergi secara berkesinambungan menunjukkan adanya mobilisasi yang tinggi dan
menjadi ciri masyarakat modern. Apabila pada suatu kampung, sebagian besar
masyarakatnya melakukan perjalanan pulang pergi pada setiap harinya, maka hal
tersebut menunjukkan adanya mobilisasi masyarakat dan menjadi pertanda kemajuan
dari kesejahteraan masyarakat.
Pada
masyarakat modern, perjalanan (safar) menjadi bagian mobilisasi kehidupan,
artinya semakin maju kehidupan seseorang maka akan semakin sering seseorang
melakukan perjalanan untuk berbagai tujuan. Pada masa Rasulullah, perjalanan
untuk berbagai keperluan (terutama berdagang) telah menjadi tradisi masyarakat
Arab. Pada musim tertentu masyarakat Arab melakukan perjalanan ke berbagai
teempat untuk berbagai keperluan. Hal tersebut diabadikan oleh Allah dalam
Al-qur’an surat Al-Quraisy. Karena itu tidak heran jika Islam satu-satunya
agama yang mengatur kegiatan manusia dalam melakukan perjalanan, mulai dari
masa persiapan perjalanan, ketika masih berada dirumah, selanjutnya pada saat
dalam perjalanan dan ketika sudah kembali pulang dari suatu perjalanan. (Roli
A. Rahman dan M. Khamzah, 2008:37)
- Bentuk Akhlak Perjalanan
Islam
mengajarkan agar setiap perjalanan yang dilakukan bertujuan untuk mencpai ridho
Allah. Diantara jenis perjalanan (safar) yang dianjurkan dalam Islam yaitu
pergi haji, umrah, menyambung silaturrahmi, menuntut ilmu, berdakwah, berperang
dijalan Allah, mencari karunia Allah dan lain-lain. Perjalanan (safar) juga
berfungsi untuk menyehatkan dan merefresing kondisi jasmani dan rohani dari
kelelahan dan kepenatan dalam menjalani suatu aktivitas. Sebagai pedoman Islam,
mengajarkan adab dalam melakukan perjalanan yaitu :
a.
Bermusyawarah dan shalat Istikharah
b.
Mengembalikan hak dan amanat kepada pemiliknya
c.
Membawa 6 benda : gunting, siwak, tempat celak, tempat air
minum, cebok dan wudhu. Hal tersebut disunnahkan Rasulullah
d.
Menyertakan Istri ataupun anggota keluarga
e.
Wanita menyertakan teman atau muhrimnya
f.
Memiliki kawan pendamping yang shalih dan shalihah
g.
Mengangkat pemimpin atau ketua rombongan
h.
Mohon pamitan pada keluarga dan handai taolan serta mohon do’a
- Nilai positif Akhlak Perjalanan
Keuntungan melakukan perjalanan diantaranya
yaitu:
- Safar dapat menghibur diri dari kesedihan
- Safar menjadi sarana bagi sesorang untuk memperoleh tambahan pengalaman
- Safar dapat mengantarkan seseorang untuk memperoleh pengalaman dan ilmu pengetahuan
- Dengan Safar maka seseorang akan lebih banyak mengenal adat kesopanan yang berkembang pada suatu komunitas masyarakat.
- Perjalanan akan dapat menambah wawasan dan bahkan kawan yang baik dan mulia.(Roli A. Rahman, dan M. Khamzah, 2008: 39)
http://kang93.blogspot.com