Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 07 Januari 2015

TUGAS Q ;-)



TUGAS KU
MEMBUAT TULISAN BEBAS 
Wawancara dengan pelaku usaha.

Nama pemilik usaha Loster     : Bpk. Purwanto
Tanggal wawancara                :  2 Januari 2012
Tempat                                   : Bantulan, Sidoarum, Godean Sleman Yogyakarta

            Saya mewawancarai pengusaha Loster yang berada di Bantulan, Sidoarum, Godean Sleman Yogyakarta.
            Sejarah berdirinya usaha Loster ini adalah sebenarnya sudah sejak lama saya berangan, kapan bisa berdiri sendiri, karena saya pun dulu hanya sebagai tenaga pembuat Loster juga, ujar Pak Purwanto pemilik usaha Loster ini. Tak lupa juga usaha ini bisa berdiri berkat bantuan orang-orang terdekat saya, yang selalu memberi motivasi agar mempunyai usaha sendiri, tidak ikud orang lain.
            Berawal dari mimpi Pak Purwanto tersebut mencoba membuka usaha membuat batako, dengan alasan modal yang tidak terlalu besar dan pemasaran mudah, karena dari awalpun yang jadi masalah beliau adalah modal dan pemasaran. Dengan modal pas-pasan beliau mencoba menyewa tanah untuk usaha, berjalan beberapa minggu, setelah beliau jalani, usaha batako kurang menguntungkan bagi beliau , karena sejujurnya hasil batakonya kalah kualitas dengan lainya. Tidak tau mengapa padahal saya sudah mensurvei bagaimana campuran pasir semenya, caranya dsb ujar beliau.
            Walaupun demikian beliau tetap menjalaninya, tanpa putus asa, kegagalan adalah kunci kesuksesan ujar beliau. Beliau tanpa lelah menawarkan kerja sama dengan pengusaha Loster, agar supaya beliau bisa ikut membantu produksinya dan nanti hasilnya saya akan kirim kesana, dengan kata lain bagi keuntungan, dan dari sinilah Usaha Loster ini mulai berjalan walau pertamanya, hanya seorang diri, tetapi kami buktikan bahwa kami bisa “ ujar beliau’’.
            Masalah problem kata beliau, banyak banget masalah yang pernah ada, karena disini kami bersama-sama kerja sama, dari awalnya hanya saya seorang diri, sampai sekarang semua bisa dan mau ikut andil dalam usaha ini, yang jelas modal, karena saya dan karyawan saya melanjutkan usaha loster, dari modal usaha batako yang bisa dikatakan kurang berhasil, tetapi dengan keadaan apa adanya justru membuat saya dan karyawan saya tambah terpacu “ ujar Bp Purwanto’’. Bagaimana bisa maju, alat juga tidak lepas dari masalah, karena semua alat yang kami pakai harus kita sediakan. Walau tidak sempurna yang seharusnya, karena bagi kami itu kebutuhan mutlak. Pekerja/ tenaga juga jadi kendala, memang sudah jadi hal yang wajar kurang tenaga saat di butuhkan produksi yang banyak. Kadang juga pemasaran yang susah karena, begitu banyak yang membuka usaha loster, karena kami di sini belum semua bisa, kualitas jadi pokok masalah, produksi kami awalnya banyak di cacat, tetapi Alhamdulillah sekarang sudah berani bersaing dengan yang lain Ujar Bp Purwanto.
            Dari awal hanya saya sendiri, tetapi saya yakin sesuatu itu apalagi usaha harus berani berkorban, walaupun sendiri tetap saya jalani, hingga teman-teman akhirnya sadar dan mau ikud membantu, soal modal jujur saya pernah pinjem sama teman-teman terdekat tanpa sepengetahuan yang lain, tetapi semua ini tidak lain agar supaya saya tetap bisa menjalankan usaha ini. Karena  dalam hukum perdagangan harus berjalan terus kata beliau. Alat-alat pun saya meminjam punya teman yang tidak di pakai, ada yang beli juga walau bayarnya nyicil. Tetapi Alhamdulillah sekarang sudah punya sendiri walau belum lengkap. Soal tenaga, kami selalu memberi motivasi kepada teman-teman bahwa kita bisa mandiri, kadang juga angan-angan kami ceritakan agar semua bisa tergugah semangatnya, saya pun memberi upah sama seperti umumya dengan tujuan agar tidak ada kecemburuan satu dengan yang lainya ujar Bpk Purwanto. Pemasaran masih kita kembangkan, supaya kami tidak terpaku dengan satu pengusaha loster saja. Ujar Bp Purwanto. Kata beliau kualitas ya artinya setiap pekerja saya pantau, dan hasil yang kurang memuaskan saya perlihatkan kepada tenaga agar bisa di benahinya. Bagi saya teguran dari konsumen bisa membangun saya dalam memroduksi untuk yang lebih baik kata Bp Purwanto.
            Nilai-nilai yang saya dapatkan dalam berwirausaha banyak, di antaranya, semua harus ada pengorbanan karena pengorbanan tidak akan berujung sia-sia. Segala sesuatu harus kita awali dari diri sendiri. Jangan takut salah / gagal karena itu semua awal dari keberuntungan / keberasilan. Dalam segala tingkah kita pasti ada resiko, dan kita harus berani menanggungnya. Kesabaran adalah segalanya, harus bisa mengontrol emosi, dan yang paling pokok adalah pantang menyerah, karena sesuatunya tergantung seberapa susahnya. Kata Bp Purwanto.

            Saat ini ada 2 tempat tempat usaha saya. Yang bekerja ada 7 orang pendapatan perbulan rata-rata kurang lebih 8.000.000. Pengiriman barang, saat ini masih sekitar jogja. Kata beliau.

Impian saya mau usaha apa?
            Saya beringinan berwirausaha Restoran, karana sejak dulu q pengen mempunyai usaha tersebut. Meskipun Cuma dari kecil-kecilan bukaknya semoga saja besok bisa mempunyai restoran yang banyak, sukses, mempunyai karyawan banyak. Selain itu juga karena saya ingin mengembangkan kemapuan saya di bidang boga. Saya ingin membuka restoran karena kayaknya enak dan enjoy saja ketika sudah terjun untuk memasak.
            Masak membikin saya happy karena di situ kita berkreasi membuat makan yang belum penah kita buat. Di sisi lain juga saya bisa membuat resep baru, agar orang lain juga bisa menbuat mresep yang saya ciptakan, amal jariyah kan ilmunya. Saya juga beringinan membuka toko atau berjualan karena ingin meneruskan usaha orang tua saya. Dalam membangun usaha perlu di upayakan motivasi yang kuat dalam untuk mencapai keinginan tersebut.
            Semoga impian saya tersebut bisa tercapai, tidak lupa juga atas dorongan atau pun bersifat motifasi perlu saya dapat kan agar saya termotivasi lagi dalam mendirikan usaha tersebut. Mempunyai toko adalah impian saya sejak kecil, karena saya sering membantu orang tua saya berdagang di rumah dan di pasar. Maka dari itu saya beringinan mempunyai toko sendiri, untung-untung mendapat pengalaman dalam bidang berwirausaha.
           


0 komentar:

Posting Komentar