TUGAS KU
MEMBUAT TULISAN BEBAS
Wawancara dengan
pelaku usaha.
Nama
pemilik usaha Loster : Bpk. Purwanto
Tanggal
wawancara : 2 Januari 2012
Tempat : Bantulan, Sidoarum, Godean Sleman Yogyakarta
Saya
mewawancarai pengusaha Loster yang berada di Bantulan, Sidoarum, Godean Sleman
Yogyakarta.
Sejarah berdirinya usaha Loster ini
adalah sebenarnya sudah sejak lama saya berangan, kapan bisa berdiri sendiri,
karena saya pun dulu hanya sebagai tenaga pembuat Loster juga, ujar Pak Purwanto
pemilik usaha Loster ini. Tak lupa juga usaha ini bisa berdiri berkat bantuan
orang-orang terdekat saya, yang selalu memberi motivasi agar mempunyai usaha
sendiri, tidak ikud orang lain.
Berawal dari mimpi Pak Purwanto
tersebut mencoba membuka usaha membuat batako, dengan alasan modal yang tidak
terlalu besar dan pemasaran mudah, karena dari awalpun yang jadi masalah beliau
adalah modal dan pemasaran. Dengan modal pas-pasan beliau mencoba menyewa tanah
untuk usaha, berjalan beberapa minggu, setelah beliau jalani, usaha batako
kurang menguntungkan bagi beliau , karena sejujurnya hasil batakonya kalah
kualitas dengan lainya. Tidak tau mengapa padahal saya sudah mensurvei
bagaimana campuran pasir semenya, caranya dsb ujar beliau.
Walaupun demikian beliau tetap
menjalaninya, tanpa putus asa, kegagalan adalah kunci kesuksesan ujar beliau.
Beliau tanpa lelah menawarkan kerja sama dengan pengusaha Loster, agar supaya
beliau bisa ikut membantu produksinya dan nanti hasilnya saya akan kirim
kesana, dengan kata lain bagi keuntungan, dan dari sinilah Usaha Loster ini
mulai berjalan walau pertamanya, hanya seorang diri, tetapi kami buktikan bahwa
kami bisa “ ujar beliau’’.
Masalah
problem kata beliau, banyak banget masalah yang pernah ada, karena disini kami
bersama-sama kerja sama, dari awalnya hanya saya seorang diri, sampai sekarang
semua bisa dan mau ikut andil dalam usaha ini, yang jelas modal, karena saya
dan karyawan saya melanjutkan usaha loster, dari modal usaha batako yang bisa
dikatakan kurang berhasil, tetapi dengan keadaan apa adanya justru membuat saya
dan karyawan saya tambah terpacu “ ujar Bp Purwanto’’. Bagaimana bisa maju,
alat juga tidak lepas dari masalah, karena semua alat yang kami pakai harus
kita sediakan. Walau tidak sempurna yang seharusnya, karena bagi kami itu
kebutuhan mutlak. Pekerja/ tenaga juga jadi kendala, memang sudah jadi hal yang
wajar kurang tenaga saat di butuhkan produksi yang banyak. Kadang juga
pemasaran yang susah karena, begitu banyak yang membuka usaha loster, karena kami
di sini belum semua bisa, kualitas jadi pokok masalah, produksi kami awalnya
banyak di cacat, tetapi Alhamdulillah sekarang sudah berani bersaing dengan
yang lain Ujar Bp Purwanto.
Dari awal hanya saya sendiri, tetapi
saya yakin sesuatu itu apalagi usaha harus berani berkorban, walaupun sendiri
tetap saya jalani, hingga teman-teman akhirnya sadar dan mau ikud membantu,
soal modal jujur saya pernah pinjem sama teman-teman terdekat tanpa
sepengetahuan yang lain, tetapi semua ini tidak lain agar supaya saya tetap
bisa menjalankan usaha ini. Karena dalam
hukum perdagangan harus berjalan terus kata beliau. Alat-alat pun saya meminjam
punya teman yang tidak di pakai, ada yang beli juga walau bayarnya nyicil.
Tetapi Alhamdulillah sekarang sudah punya sendiri walau belum lengkap. Soal
tenaga, kami selalu memberi motivasi kepada teman-teman bahwa kita bisa
mandiri, kadang juga angan-angan kami ceritakan agar semua bisa tergugah
semangatnya, saya pun memberi upah sama seperti umumya dengan tujuan agar tidak
ada kecemburuan satu dengan yang lainya ujar Bpk Purwanto. Pemasaran masih kita
kembangkan, supaya kami tidak terpaku dengan satu pengusaha loster saja. Ujar
Bp Purwanto. Kata beliau kualitas ya artinya setiap pekerja saya pantau, dan
hasil yang kurang memuaskan saya perlihatkan kepada tenaga agar bisa di
benahinya. Bagi saya teguran dari konsumen bisa membangun saya dalam memroduksi
untuk yang lebih baik kata Bp Purwanto.
Nilai-nilai yang saya dapatkan dalam
berwirausaha banyak, di antaranya, semua harus ada pengorbanan karena
pengorbanan tidak akan berujung sia-sia. Segala sesuatu harus kita awali dari
diri sendiri. Jangan takut salah / gagal karena itu semua awal dari
keberuntungan / keberasilan. Dalam segala tingkah kita pasti ada resiko, dan
kita harus berani menanggungnya. Kesabaran adalah segalanya, harus bisa
mengontrol emosi, dan yang paling pokok adalah pantang menyerah, karena
sesuatunya tergantung seberapa susahnya. Kata Bp Purwanto.
Saat ini ada 2 tempat tempat usaha
saya. Yang bekerja ada 7 orang pendapatan perbulan rata-rata kurang lebih
8.000.000. Pengiriman barang, saat ini masih sekitar jogja. Kata beliau.
Impian
saya mau usaha apa?
Saya beringinan berwirausaha
Restoran, karana sejak dulu q pengen mempunyai usaha tersebut. Meskipun Cuma
dari kecil-kecilan bukaknya semoga saja besok bisa mempunyai restoran yang
banyak, sukses, mempunyai karyawan banyak. Selain itu juga karena saya ingin
mengembangkan kemapuan saya di bidang boga. Saya ingin membuka restoran karena
kayaknya enak dan enjoy saja ketika sudah terjun untuk memasak.
Masak membikin saya happy karena di
situ kita berkreasi membuat makan yang belum penah kita buat. Di sisi lain juga
saya bisa membuat resep baru, agar orang lain juga bisa menbuat mresep yang
saya ciptakan, amal jariyah kan ilmunya. Saya juga beringinan membuka toko atau
berjualan karena ingin meneruskan usaha orang tua saya. Dalam membangun usaha
perlu di upayakan motivasi yang kuat dalam untuk mencapai keinginan tersebut.
Semoga impian saya tersebut bisa
tercapai, tidak lupa juga atas dorongan atau pun bersifat motifasi perlu saya
dapat kan agar saya termotivasi lagi dalam mendirikan usaha tersebut. Mempunyai
toko adalah impian saya sejak kecil, karena saya sering membantu orang tua saya
berdagang di rumah dan di pasar. Maka dari itu saya beringinan mempunyai toko
sendiri, untung-untung mendapat pengalaman dalam bidang berwirausaha.
0 komentar:
Posting Komentar